Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 15:21:45【Tempat Makan】861 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(1639)
Artikel Terkait
- Jepang lanjutkan ekspor makanan laut ke China setelah larangan dicabut
- SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
- Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
- Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
Resep Populer
Rekomendasi

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Kalteng pastikan dukungan penuh keberlangsungan program Sekolah Rakyat

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Penelitian ungkap berpuasa ngak ganggu kemampuan berpikir seseorang